Sabtu, 22 April 2017

Usaha Budidaya Jamur Tiram Bisa Untung Rp 400 Ribu per Hari

    Jamur Nusantara | LEBAK - Budidaya jamur tiram di Kabupaten Lebak, Banten, berkembang karena permintaan pasar cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

     "Kami setiap hari menjual produksi jamur tiram mencapai Rp 30 juta," kata Toto (45 tahun), seorang budidaya jamur tiram di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Sabtu (16/1).

       Ia mengaku dirinya memiliki binaan pembudidaya jamur tiram sebanyak 30 kelompok di sejumlah desa di Kecamatan Kalanganyar. Dari 30 kelompok usaha tersebut dengan pendapatan rata-rata Rp 1 juta per kelompok. Setiap hari, ia menampung dengan harga Rp 9.000 per kilogram.
"Kami terus mengembangkan budidaya jamur tiram karena cukup menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," katanya.

        Menurut dia, usaha budidaya jamur timur dikembangkan lima tahun lalu hingga kini belum pernah mengalami kendala, baik produksi maupun pemasaran. Sebab produksi jamur tiram dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas, sehingga permintaan pasar cukup tinggi. Namun, kata dia, selama ini pembudidaya jamur timur belum mampu memasarkan ke luar daerah akibat keterbatasan modal. "Kami berharap pemerintah bisa memberikan pinjaman dana lunak untuk meningkatkan usaha budidaya jamur tiram," ujarnya.

         Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan saat ini sejumlah petani beralih usaha dengan mengembangkan jamur tiram guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga mereka.
Mereka mengembangkan jamur tiram karena pendapatan petani tidak menentu, terlebih sepanjang 2015 dilanda musim kemarau hingga delapan bulan. Karena itu, usaha kerajinan jamur ini guna membantu ekonomi keluarga.

        Produksi jamur tiram itu dipasok ke Serang, Pandeglang dan Tangerang. "Saya kira ke depan dipastikan Lebak dijadikan daerah sentra jamur tiram," ujarnya.
Kehidupan ekonomi petani, saat ini dinilainya cukup bagus karena setiap hari bisa mengeruk keuntungan antara Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Karena itu, ujar dia, pihaknya terus melakukan pembinaan juga bantuan permodalan melalui Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA).
"Saya kira saat ini banyak petani mengembangkan usaha jamur tiram di perdesaan, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran," katanya.
Sumber : Republika

Jamur Tiram
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar