Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenil alanin. Sebanyak 72 persen lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. Sebesar 28 persen asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin C dan provitamin D2 (ergosterol). Senyawa makromineral yang banyak terkandung dalam jamur tiram putih adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Sementara itu senyawa mikromineral yang dominan terkandung dalam jamur tiram putih adalah Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Mg mencapai 56-70 persen dari total abu dengan kadar K mencapai 45 persen. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
Selain nilai gizinya yang tinggi, jamur tiram putih juga mempunyai sifat antioksidan. Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol, sebagai antibakteri dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda. Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan jantung koroner serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol. Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan. Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glukan pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun.
Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia). Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa dalam jaumr tiram putih, menjadikannya baik untuk kesehatan pencernaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh USDA (United States Drugs and Administration) pada tikus dapat diketahui bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 persen dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Selain penelitian tersebut, saat ini juga sedang diteliti potensi jamur tiram putih sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.
Sumber : Lipi.go.id
Jamur Tiram |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar