Jamur Nusantara | Pertumbuhan ekonomi di Indonesia di satu sisi tidak hanya memberikan
kesejahteraan. Tapi, di sisi yang lain juga menimbulkan permasalahan
sosial budaya dan lingkungan bagi masyarakatnya.
Beberapa
permasalahan yang masih dijumpai di negara ini, antara lain, kemacetan
lalu lintas terutama di kota besar dan pencemaran lingkungan, baik di
kota besar maupun di pedesaan. Ada pula ketidakpedulian terhadap sejarah
dan budaya bangsa, ketergantungan pada energi berbasis fosil serta
ketergantungan pada impor bahan pangan. Masalah lainnya adalah
ketidakmerataan kemampuan intelektualitas anak-anak bangsa dan
kemerosotan budi pekerti.
Kita perlu menyadari bahwa seluruh
permasalahan itu, baik langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi
setiap warga negara. Pencemaran sungai, misalnya, mulai dari warga yang
bertempat tinggal di sekitar kali hingga yang tempat tinggalnya jauh
dari kali akan terkena dampak banjir. Masalah lainnya, kemerosotan budi
pekerti. Sebagai makhluk yang berinteraksi sosial, tiap orang akan
terkena dampak masalah tersebut, ketika berada di jalan, di kantor, di
sekolah, dan seterusnya.
Pertanyaannya adalah, sejauh mana
strategi pemasaran menyikapi permasalahan tersebut? Adakah peran
strategi pemasaran untuk ikut memberi solusi terhadap permasalahan
tersebut? Tulisan ini menawarkan alternatif pemikiran tentang peran
strategi pemasaran dalam menyikapi permasalahan tersebut. Ada tiga
pilihannya: marketing strategy, stakeholder-based, dan collaborative.
Pertama, yang dimaksud marketing strategy
adalah pilihan pemasar terhadap beberapa alternatif kebijakan beserta
program tindakannya yang bertujuan untuk mengelola konsumennya,
masyarakatnya, dan perusahaannya (American Marketing Association 2008).
Kata kuncinya adalah pemasar mempunyai otoritas untuk memilih strategi
itu. Artinya, unsur manajemen mendukung pilihan tersebut dan tentunya
pemasar konsisten menjalankan program tindakannya.
Kedua, stakeholder-based. Banyak pendapat mengenai pengertian stakeholder. Stakeholder
adalah seluruh pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak
langsung, terkait dengan keberadaan sebuah perusahaan (Lepineux 2005).
Dalam tulisan ini, stakeholder-based adalah permasalahan yang dihadapi oleh stakeholder, antara lain seperti diungkap di awal tulisan ini, yaitu masalah sosial budaya dan lingkungan.
Ketiga, collaborative.
Banyak pendapat mengenai konsep kolaborasi, mulai dari permasalahan
desain produk karena perlu adanya kolaborasi antara produsen dengan
konsumen dan komunitas. Selain itu juga terkait permasalahan rantai
pasok (supply chain), yaitu diperlukan kolaborasi antara
seluruh organisasi yang terlibat dalam rantai tersebut. Dalam tulisan
ini, yang dimaksud kolaborasi adalah keterlibatan berbagai pihak yang
memiliki kontribusi berbeda-beda untuk mencapai tujuan yang sama dalam
suatu kegiatan bersama.
Karena itu, pengertian Collaborative Stakeholder-based Marketing Strategy
(CSMS) dalam tulisan ini adalah suatu pilihan strategi pemasaran yang
didukung oleh unsur-unsur manajemen. Tujuannya adalah memberikan solusi
terhadap masalah yang dihadapi stakeholder melalui program-program aksi yang melibatkan berbagai pihak.
Kolaborasi dengan pesaing
Mengapa
kolaborasi dalam CSMS diperlukan? Pasalnya, masalah sosial budaya dan
lingkungan seperti diuraikan di awal tulisan ini sangatlah kompleks.
Masalah pencemaran sungai, misalnya, banyak pihak dan kegiatan yang
terkait dalam penanganan masalah ini, antara lain, edukasi warga yang
tinggal di sisi sepanjang kali, sistem pengelolaan sampah mulai dari
armada truk, pengolahan sampahnya hingga produk daur ulangnya, serta
penataan bangunan di sepanjang kali.
Berdasarkan kondisi
tersebut, pendekatan CSMS merupakan pendekatan manajemen proyek yang
mengolaborasikan berbagai pihak (Sage, Dainty, Brookes 2011). Pertanyaan
selanjutnya adalah: mengapa pemasar perlu berperan serta dan ikut
mengatasi permasalahan tersebut?
Seperti telah dijelaskan di atas
bahwa peran pemasar adalah mengelola konsumennya, masyarakatnya, dan
perusahaannya. Dalam pendekatan stakeholder, konsumen juga merupakan
bagian dari warga masyarakat itu sendiri. Karena berdampak pada banyak
warga, bisa saja dua perusahaan yang bersaing, namun dalam CSMS mereka
saling berkolaborasi.
Misalnya, perusahaan A menangani
pengelolaan kali di daerah sepanjang sekian kilometer, sedangkan
perusahaan B menangani di daerah kilometer berikutnya. Inilah yang
membedakan antara CSMS dengan corporate social responsibility (CSR).
Pertanyaan
selanjutnya, apakah manfaat yang akan diperoleh perusahaan bila
menerapkan CSMS? CSMS terkait erat dengan konsep nilai pelanggan (customer value)
suatu merek produk perusahaan. Itu merupakan konsep penting dalam
strategi pemasaran karena masing-masing perusahaan akan berupaya untuk
memberikan nilai terbaik bagi pelanggannya. Nilai terbaik adalah
kumpulan dari berbagai nilai.
Konsep tersebut menjelaskan bila
pelanggan memberikan nilai tertinggi pada suatu produk, produk tersebut
akan dibeli (Monroe, 1990). Nilai itu dapat berupa nilai fungsional
suatu produk, misalnya mengandung atribut teknologi terkini, sehingga
semakin lebih efisien dan efektif. Atau berupa nilai emosional,
misalnya mengandung sentuhan karya seni.
Selain itu, termasuk
tentunya nilai sosial budaya. Jadi, sebuah produk melalui kampanye
aktivasi mereknya melakukan kegiatan sosial budaya. Bisa juga berupa
nilai lingkungan, yaitu suatu perusahaan melakukan upaya kegiatan peduli
lingkungan.
Melalui CSMS, perusahaan-perusahaan memiliki
kesempatan untuk memberikan nilai terbaik bagi para pelanggannya.
Penelitian telah membuktikan bahwa perusahaan yang menjalankan strategi
CSMS, walaupun belum dapat dikatakan sepenuhnya melakukan kolaborasi
dengan perusahaan lainnya, mereka akan mendapat nilai positif bagi
konsumennya. Nilai positif itu berupa tindakan loyal para konsumen untuk
selalu membeli produk perusahaan tersebut (Jih, Lee, Tsai 2007 ).
Sumber : Kontan.co.id
Jumat, 07 April 2017
Sekolah Jamur Nusantara
Home
Petani Jamur Nusantara
Proses Pembuatan Jamur
Sekolah Jamur Nusantara
KOLABORASI DALAM PEMASARAN : USAHA JAMUR
KOLABORASI DALAM PEMASARAN : USAHA JAMUR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar