Kamis, 15 Desember 2016

Memberdayakan lewat Sekolah Jamur

       Jamur Nusantara | Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur secara geografis berada di ketinggian antara 500 – 700MDPL. Alhasil, jamur tiram dapat tumbuh dengan subur di daerah ini. Pun begitu, masyarakatnya belum memiliki keahlian untuk mengolah tumbuhan yang sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom ini. Melihat kondisi seperti itu, Zainul Abidin merasa terketuk untuk memberdayakan masayarkat.

        Melalui Kompetisi Adu Ide Daya 2016 Q3, ia mengajukan ide bernama Sekolah Jamur Nusantara.  Harapannya ide ini dapat diduplikasi di daerah lain karena hampir semua daerah memiliki potensi jamur tiram yang sangat tinggi, baik dari segi On farm (jamur segar) dan Off Farm (Olahan Jamur) seperti jamur crispi, roti jamur, lumpia jamur, pudding jamur, es krim jamur, resoles jamur, sate jamur, bakso jamur. Gayung bersambut, ia pun keluar sebagai pemenang Adu Ide Daya 2016 Q3 dan mendapatkan dana Rp5.000.000 untuk mewujudkan idenya.

        Zainul Abidin menjelaskan potensi usaha jamur kepada wargaSabtu, 22 Oktober 2016, Sekolah Jamur Nusantara resmi diaplikasikan di Dusun Kasin, Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Terhitung 40  orang peserta antusias mengikuti acara tersebut. Dihadiri kepala desa setempat, acara semakin menarik karena pihak desa sangat mensupport acara tersebut dengan memberi peluang tempat dan modal untuk masyarakat yang tertarik untuk memulai usaha jamur tiram. Dalam kegiatan ini, Zainul Abidin mendapat kesempatan untuk menyampaikan Potensi Jamur Tiram dan Manajemen Usaha Jamur Tiram.

        Sedangkan rekannya, Agus Suhartono memberikan materi tentang teknis usaha jamur tiram yang meliputi pembuatan kumbung, peralatan dalam pembuatan baglog, pembuatan media tanam, komposisi media tanam, sterilisasi, inokulasi bibit, inkubasi, perawatan baglog, pemanenan jamur sampai pengendalian hama pada jamur.

        Lengkapnya materi yang disampaikan membuat para peserta mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Para peserta juga mencoba banyak olahan jamur yang disediakan seperti sate jamur, lumpia jamur dan roti jamur. Dalam kegiatan ini, Zainul Abidin juga menganalisa potensi desa setempat dari segi sosial dan ekonomi. Dari sudut pandang ekonomi, banyak bahan baku media baglog di desa setempat seperti serbuk kayu, katul, jagung, dan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Sedangkan dari sudut pandang sosial, ia melihat budidaya jamur dapat memberikan alternative usaha baru bagi masyarakat sehingga bisa mengurangi angka penggangguran.

        Bekerjasama dengan ketua karang taruna desa setempat, Zainul Abidin berharap kegiatan ini dapat membuka pengetahuan baru tentang usaha jamur tiram dan dapat diaplikasikan di kecamatan lain, mengingat besarnya permintaan jamur tiram segar di Kabupaten Malang.
Sumber : Dayakan Indonesia 

Sekolah Jamur Nusantara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar