Minggu, 19 November 2017

KUNCI SUKSES BERWIRAUSAHA JAMUR TIRAM

           Jamur Nusantara | Geliat menjadi entrepreneur atau wirausahawan belakangan semakin meningkat. Semangat kemandirian dalam ekonomi yang patut disyukuri. Dengan berkembangnya perekonomian dari lingkup yang paling kecil, niscaya kehidupan perekonomian pada skala yang lebih besar akan ikut menguat.

Namun, pada kenyataannya, keinginan menjadi wirausaha jauh lebih mudah diucapkan ketimbang dipraktikkan. Harapan masa depan penuh kejayaan bisa jadi hanya tersangkut pada angan-angan.

Zainul Abidin presentasi usaha Jamur Nusantara di Bank Indonesia Malang.

Wirausaha, bakat atau sesuatu yang bisa diupayakan?

Keinginannya sama. Namun, hasilnya berbeda. Ada yang berhasil mencapai impian menjadi wirausaha sukses. Tidak sedikit yang gagal total dan meratapi usaha yang kandas. Hal ini membuat sebagian orang meyakini, menjadi wirausaha itu adalah bakat, sesuatu yang terlahir. Ada beberapa kunci rahasia yang bisa dipraktikkan dan dijalankan siapa pun yang berniat menjadi wirausaha sukses.

1. Disiplin Wirausaha pada mulanya adalah memberdayakan diri Anda sendiri. Maka Anda harus memiliki disiplin untuk mengatur jam kerja, memenuhi tenggat waktu, mengejar klien baru, dan menghindari gangguan menggoda, misalnya menonton televisi. Jangan buang-buang waktu.  

2. Hemat Untuk mencegah diri bangkrut ketika pergerakan bisnis Anda melambat, maka Anda harus pandai berhemat. Anda harus berani memotong pengeluaran yang tidak perlu, seperti untuk keperluan menjamu basa-basi, perjalanan ekslusif, atau baju baru. Lakukan penghematan tidak hanya di masa surut, tapi juga di masa pasang. Bahkan penghematan di masa pasang bisa dilakukan lebih besar lagi agar tabungan Anda semakin banyak.

3. Percaya diri Agar berhasil menjual diri Anda kepada orang lain, Anda harus lebih dulu menjadi penggemar terbesar untuk diri sendiri. Jika Anda saja tidak yakin bahwa Anda yang terbaik, bagaimana orang lain bisa percaya? Dan bisnis tidak akan jatuh begitu saja ke pangkuan Anda. Bergeraklah terus mempromosikan diri, mintalah peluang, kapan dan di mana pun selama itu memungkinkan. 

4. Kemampuan komunikasi yang baikKlien tidak selalu mengungkap harapan atau keinginan mereka dengan jelas. Daripada menebak-nebak apa yang mereka inginkan, dengan risiko Anda salah dalam usaha memuaskan keinginan klien, lebih baik Anda ajukan sebanyak mungkin dan sedetail mungkin pertanyaan kepada klien. Percayalah, mereka tidak akan merasa terganggu, kok.

5. Rendah hati Ketika Anda melakukan kesalahan, akuilah dan segera meminta maaf. Kesombongan tidak pernah berhasil dalam bisnis apa pun.

6. Kejujuran dan integritas Ketika Anda bekerja sendiri, reputasi amatlah penting. Dalam dunia wirausaha, Anda adalah perusahaan. Anda juga karyawannya. Segala sesuatu yang Anda lakukan akan berimbas langsung pada usaha yang sedang dibangun.

7. Keterampilan pencatatan Sangatlah penting untuk mengetahui ketika Anda mendapatkan bayaran, ketika Anda berutang uang, berapa banyak uang bisnis yang ada dalam kas, berapa banyak yang bisa dikeluarkan, dan lain-lain. Dengan melakukannya, Anda akan segera mengetahui kesehatan usaha yang sedang dijalani. Apakah merugi atau untung, apakah ada peluang penghematan atau investasi, dan sebagainya. 

8. Motivasi Anda tidak akan berhasil menjadi wirausaha jika aktivitas Anda sehari-hari lebih banyak dihabiskan dengan menonton televisi. Bahkan ketika Anda terpikir untuk bersantai, segera kesampingkan. Manfaatkan sebanyak-banyaknya waktu untuk mengoptimalkan usaha. Atau, jika Anda menginginkan waktu bersantai—atau untuk meraup peluang—yang lebih banyak, percepat tenggat waktu. Jangan selalu menunggu batas akhir.

9. Keluwesan Akan ada waktunya Anda menjadi sangat-sangat sibuk. Pesanan yang tidak terduga, klien yang meminta mempercepat, dan lainnya. Tidak ada alasan untuk mengelak. Anda harus bersedia mengatur ulang jadwal kerja untuk mengakomodasi permintaan klien. Pembeli adalah raja, bukan?

10. Kemampuan untuk mengatur batasan
Penting untuk luwes, tapi penting juga untuk tetap mengatur batas-batas dan harapan yang realistis dengan klien Anda. Anda tidak perlu melakukannya secara eksplisit. Cukup terapkan norma-norma. Seperti tidak menjawab telepon dan surat elektronik setelah jam kerja, tidak menerima tenggat waktu yang tidak masuk akal, atau negosiasi pembayaran di akhir. Terapkan saja itu secara konsisten, klien akan mengerti.

11. Sehat
Anggaplah, tidak akan ada yang membiayai seorang wirausaha yang sakit. Jika Anda sakit, usaha akan terhenti. Untuk menjamin kesehatan Anda dan keluarga, bayarlah asuransi kesehatan.

12. Kemampuan untuk hidup seimbang 
Untuk jenis penggila kerja, mereka akan sulit untuk tahu kapan harus berhenti dan beristirahat. Sebaliknya bagi yang terlalu santai, akan sulit bagi mereka mengejar target-target dengan usaha yang sangat keras. Terlepas masuk kategori yang mana, ketika Anda bekerja untuk diri sendiri, Anda harus bisa mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Ini perlu dilakukan untuk menjaga kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi sehat dan seimbang.

13. Optimistis 
Anda tidak akan selalu memiliki pekerjaan yang bisa dilakukan. Jangan menyerah. Pertahankan pola pikir positif. Pasti akan segera datang sebuah peluang yang baik untuk Anda.

14. Niat  
Tanyakan kembali kepada diri Anda, apakah Anda benar-benar ingin menjadi wirausaha atau sekadar ingin? Lakukan ini sebelum mengambil risiko keuangan maupun karier. Pastikan apakah berwirausaha akan memberikan kebaikan yang lebih untuk kehidupan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar